Friday, February 27, 2009

logik 1

.
"Seorang wartawan boleh jadi seorang blogger. Tapi seorang blogger belum tentu boleh jadi seorang wartawan..." kata Abd. Kadir dari Jasin, Melaka, Malaysia.

"Seorang sasterawan boleh jadi seorang blogger. Tapi seorang blogger belum tentu boleh jadi seorang sasterawan... " kata Faisal dari Tehran, Republik Islam Iran.

"Seorang pelacur boleh jadi seorang blogger. Tapi seorang blogger belum tentu boleh jadi seorang pelacur..." kata Mek Hayati alias Betty dari Golok, Thailand.
.

Saturday, February 14, 2009

sheikh

.
Sesudah sesi taaruf yang agak lama, bicara Fezal makin telus. Tidak lagi berselindung-selindung seperti awal tadi.

"Natijah yang berbeda hasil dari proses yang berbeda. Sejarah dan waki'e juga berbeda. Noktah bidayah juga berbeda. " Jelas Fezal bila aku bangkitkan tentang masih ramai orang PAS yang mencintai Winston dan Marlboro.

Fezal yang berasal dari Bandung adalah aktivis PKS. Sudah 7 tahun di Madinah. Kini dalam usaha menyiapkan Phdnya. Kami bertaaruf sesudah beliau usai mengendali halakah untuk 8 orang pekerja Masjid Nabawi. Semuanya pendatang Indon. Sebenarnya sengaja aku membaca al-Quran tidak jauh dari halakoh mereka agar mereka datang bertaaruf denganku. Strategiku berjaya. Tapi cuma Fezal sahaja yang datang bersalam. Yang lain-lain segera beredar. Seolah-olah sudah dirancang.

"Ayuh ikut saya bertaaruf dengan syeikh..."

Sheikh yang dimaksudkan ialah seorang tua Arab. Santai bersandar di salah satu tiang tidak jauh dari ruang Raudhah. Beraut tenang dengan wajah dihiasi janggut putih yang ditrim rapi. Kami disambut dengan senyum ceria.

"Sheikh Zizie Malazia.." Aku diperkenalkan oleh Fezal.

Aik? Aku pun sheikh jugak..
.